kiagengjembarjumantoro@yahoo.co.id
“Ya Allah, Ajari Kami Ingat Kepada-Mu, Bersyukur & Khusyu’ Beribadah”
Assalamu’
alaikum Wr. Wb. Salam pamuji rahayu katur dulur-dulur semuanya. Dengan
nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi
Allah, yang maha mengetahui seluruh rahasia tersembunyi dan dimana hati
mukminin bergetar tatkala mendengar asma-Nya. Shalawat dan salam semoga
tercurah pada penghulu sekalian Rasul, penyempurna risalah Ilahi beserta
keluarganya.
Saya ucapkan banyak terima kasih atas partisipasi
dulur-dulur aktivis Kampus Wong Alus di seluruh nusantara dalam
kontribusinya pada syiar Islam di bidangnya masing-masing. Dan saya
menghaturkan terima kepada para pini sesepuh atas wejangannya yang
bermanfaat dalam menuju kehadirat Ilahy.
Dalam makna syariat
menuju Illahi, umat Islam sering terjebak dalam pengertian sempit
sehingga tak jarang kehilangan substansinya. Dan akibatnya, mereka hanya
melakukan ibadah seremonial dan tidak mendapatkan sesuatu yang berharga
yakni pembuka jalan menuju “kebenaran syariat”.
Sikap terhadap
shalat misalnya, betapa banyak nilai penghayatan dan kekhusyu’an yang
terabaikan. Shalat bukan lagi sebagai kebutuhan dialog dan memohon
petunjuk tetapi telah berubah sebagai kewajiban yang harus dipenuhi
dengan berbagai macam larangan dan ancaman yang mengerikan. Sehingga
terasa sekali muncul ketidaknyamanan dalam setiap melakukan syariat
Islam. Hal ini tidak ubahnya tawanan perang yang harus memenuhi
kewajiban membayar upeti seraya terbayang betapa kejamnya sang penguasa.
Belum
lagi dalam melaksanakan petunjuk Al Qur’an yang terasa dikejar target
syarat sahnya syariat selain hitung-hitungan amal, dan jarang mengarah
pada pemahaman akan fungsi syariat itu sendiri. Setiap syariat (aturan
Allah) merupakan jalan dengan segala rambu-rambunya menuju hikmah yang
dikandung di dalam teks dan praktek secara sempurna, serta pembuka tabir
dibalik “firman”.
Syariat bukan hanya untuk dibaca dan disucikan
tanpa menyentuh isi tujuan yang dibaca, seperti tercantum dalam surat
Al Alaq 1-5 : “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah
menciptakan manusia dari ‘alaq. Bacalah ! dan Tuhanmu yang paling
pemurah. Yang telah mengajar manusia dengan perantara kalam. Dia telah
mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya”.
Memang, Al
Qur’an adalah firman Allah yang disucikan sehingga memegangpun harus
suci dari hadast, namun hal ini bukan berarti haram bagi manusia untuk
memahami sesuai dengan kadar pemikiran dan pemahamannya. Sebab Al Qur’an
itu diturunkan sebagai petunjuk manusia dan semesta alam.
Sikap
jumud (pendek akal) ini pun pernah diprotes RA Kartini pada gurunya, KH
Sholeh Darat, ketika ia mengusulkan agar Al Qur’an itu diterjemahkan.
Saat itu, ia merenungkan kondisi bangsa Indonesia yang mengalami
kemunduran pemikiran. Bagi Kartini, Al Qur’an yang begitu agung tidak
hanya bacaan suci yang berpahala dan pengobat hati saja, namun ia
merupakan petunjuk hidup di dunia maupun di akhirat. Menurutnya, andai
Al Qur’an sudah diterjemahkan waktu itu, insya Allah bangsa Indonesia
akan sadar pada integritasnya sehingga tidak akan mau menjadi budak
Belanda.
Kata “iqra” merupakan jendela untuk melihat kehidupan
alam semesta yang luar biasa luasnya. Ayat ini menyiratkan makna, betapa
Al Qur’an membuka cakrawala dunia ilmu (pengetahuan) yang dapat digali
melalui kata ‘baca’. Sejarah dunia pun mengakui bahwa pada abad ke tujuh
Islam telah mengalami masa kejayaan dan peradaban yang pesat.
Islam
telah berhasil mengembangkan khazanah landasan ilmu pengetahuan dan
teknologi, sehingga sampai abad ke tiga belasdilakukan secara
terus-menerus penggalian dan pengembangan ilmu pengetahuan yang kelak
dijadikan landasan ilmu pengetahuan modern. Bisa dibandingkan dengan
ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh barat yang baru dimulai pada
permulaan abad 15 sampai sekarang.
Dengan bersyariat secara
benar, Islam mengalami kemajuan di bidang ilmu pengetahuan secara pesat.
Dengan meningkatnya pengetahuan, kita mengenal sifat dan perilaku alam,
gejala-gejala alamiah yang komplek atau musykil dapat kita terangkan
dan uraikan menjadi gejala-gejala yang lebih sederhana yang mudah kita
ketahui.
Dari sini muncul teori untuk menerangkan suatu gejala,
ataupun teori yang disusun untuk meramalkan gejala yang akan terjadi
bila diadakan suatu percobaan tertentu dalam laboratorium. Kemudian
dilakukan eksperimen untuk menguji kebenaran suatu teori. Begitu
seterusnya, hingga sains natural tumbuh dan berkembang terus dari hasil
serangkaian kegiatan kaji-mengkaji secara struktural dan sistimatis
silih berganti (disebut intizhar). Hal tersebut hanya dapat terjadi
dalam suatu generasi yang begitu gigihnya melakukan intizhar
(penelitian) atas dasar keislaman yang terkandung dalam Al Qur’an.
Dan
bukan dengan cara disucikan dalam makna yang keliru sehingga muncul
kerancuan ilmu pengetahuan yang diakibatkan oleh penyampaian tentang
Islam yang tidak Islami. Akibatnya bisa kita lihat dan rasakan sekarang
bagaimana kebanyakan orang menganggap belajar fisika, biologi, kimia dan
ekonomi bukan ilmu islam. Mereka anti pati dengan ilmu dunia yang
dianggap bukan berasal dari Al Qur’an, dan mereka hanya kenal tentang
islam sebagai musabaqoh Al Qur’an, haji, zakat, dan shalawat nabi serta
upacara-upacara seremonial, berikut segala larangan dan ancaman, amalan
dan ganjaran, tidak lebih dari itu, dan selain itu ditolak habis.
Para
cendekiawan barat mengakui bahwa Jabir Ibnu Hayyan (721-815) adalah
orang pertama yang menggunakan metode ilmiah dalam kegiatan
penelitiannya di bidang alkemi yang kemudian oleh ilmuan barat diambil
alih serta dikembangkan menjadi apa yang kita kenal sekarang sebagai
ilmu kimia. Sebab Jabir yang namanya dilatinkan menjadi Geber adalah
orang yang telah melakukan intizhar dan merupakan orang pertama yang
mendirikan suatu bengkel dan mempergunakan tungku untuk mengolah
mineral-mineral dan mengekstraksi menjadi zat-zat kimia dan
mengklasifikasi-kannya.
Di dalam sejarah ilmu pengetahuan yang
ditulis oleh sarjana Eropa disebutkan bahwa Mohammad Ibnu Zakaria
ar-rozi (865-925) telah menggunakan alat-alat khusus untuk melakukan
proses-proses yang lazim dilakukan ahli kimia seperti distilasi,
kristalisasi, kalsinasi dan sebagainya. Buku Ar-rozi, yang namanya
dilatinkan menjadi Razes, dianggap sebagai manual atau buku pegangan
laboratorium kimia yang pertama di dunia, dan dipergunakan oleh para
sarjana barat, yang baru berabad-abad kemudian mempelajari sains yang
telah dikembangkan oleh umat islam, di universitas-universitas islam di
Toledo dan Cordoba, Spanyol.
Terlalu banyak ilmuwan islam dan
karya mereka untuk disebutkan pada kesempatan ini, dan begitu dalam pula
pengaruh terhadap karya tokoh-tokoh ilmiah itu di Eropa dalam hal
perkembangan ilmu pengetahuan hingga masih dirasakan berabad-abad
kemudian.
Apakah sebabnya pada masa dahulu umat islam giat sekali
mengembangkan islam secara mendalam baik dalam bidang hukum, filsafat,
sains, maupun tasawuf. Namun sebaliknya apakah yang kita lihat dan
rasakan pada masa sekarang di abad ke dua puluh satu ini?
Di
pesantren-pesantren serta perpuskaan-perpustakaan islam hanyalah tersisa
berupa kitab lusuh klasik yang “dikeramatkan” dan “dikomersilkan”
seperti imriti matan, jurumiah, bulughul marom, madzahibul arba’ah yang
kesemuanya itu pelajaran-pelajaran tata bahasa arab belaka serta
ilmu-ilmu fiqih yang sudah dipatenkan. Pintu ijtihad sudah ditutup !!
Sesungguhnya
di dalam Al Qur’an banyak diperoleh ayat yang mendorong umat islam
untuk melakukan intizhar dan menggunakan akal pikiran seperti tercantum
dalam ayat 101 surat Yunus memerintahkan : “Katakanlah (hai Muhammad)
perhatikanlah dengan intizhar/nazar apa-apa yang ada di langit dan di
bumi”. Bahkan dalam ayat 17-20 surat Al Ghasiyah dipertanyakan : “Maka
apakah mereka tidak melakukan intizhar dan memperhatikan unta, bagaimana
ia diciptakan. Dan langit bagaimana ia ditinggikan. Dan gunung
bagaimana ia didirikan. Dan bumi bagaimana ia dibentangkan. Maka
berikanlah peringatan karena engkaulah pemberi peringatan”.
Penggunaan
akal pikiran untuk dapat mengungkapkan tanda-tanda kekuasaan dan
kebesaran Allah ditegaskan dalam surat An-Nahl 11 : “Dia menumbuhkan
bagimu dengan air hujan itu, tanaman zaitun, korma, anggur dan segala
macam buah-buahan. Sesungguhnya yang demikian itu merupakan ayat-ayat
Allah (tanda-tanda kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang berfikir.”
Yang
kemudian dilanjutkan dalam ayat 12 : “Dan Dia menundukkan malam dan
siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan
dengan perintah-Nya. Sesungguhnya dalam gejala-gejala itu terdapat
ayat-ayat Allah bagi orang-orang yang menggu- nakan akal”
Sebenarnya
didalam ayat ini tercantum juga ungkapan bahwa Allah menundukkan dan
mengatur perilaku matahari, bintang, dan bulan dengan perintah-Nya.
Peraturan Allah inilah yang diikuti oleh seluruh alam semesta beserta
isinya, bagaimana ia harus bertingkah laku. Yang kemudian oleh manusia
disebut sebagai hukum alam, atau peraturan yang diikuti oleh alam.
Lebih
jelas lagi kita baca surat Fushilat ayat 11 : “Kemudian dia mengarah
kepada langit yang masih berupa kabut lalu Dia berkata kepadanya dan
kepada bumi :”Silahkan kalian mengikuti peritah-Ku dengan suka hati atau
terpaksa”. Jawab mereka :”Kami mengikuti dengan suka hati”.
Ayat
ini membuktikan bahwa alam taat mengikuti segala peritah dan peraturan
sang pencipta, termasuk apa yang disebut alam pada diri manusia
(mikrokosmos), termasuk segala yang ada dalam tubuh kita seperti detak
jantung, darah mengalir menghantarkan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh,
nafas menghembus tanpa kita perintahkan yang semuanya bergerak diluar
kehendak kita.
Semua serba teratur dan tunduk patuh kepada
peraturan-peraturan yang ditetapkan, mereka bekerja dalam ketetapan dan
fungsinya masing-masing. Namun demikian manusia tetaplah manusia yang
selalu saja tidak pernah bersukur dan menyadari bahwa semua itu adalah
karunia Allah yang maha pemurah, dan tetap saja kebanyakan manusia
mengingkari hal itu semua sebagai rahmat-Nya. Walaupun seluruh instrumen
tubuh manusia itu sesungguhnya ikut dalam peraturan islam yang
merupakan ketetapan Allah.
SYARIAT SEBAGAI GERBANG DUNIA HAKIKAT.
Umat
islam masa sekarang ini banyak yang mengalami kehilangan arah dan
tempat pijakan. Dari mana harus memulainya. Mereka terpuruk dan ingin
cepat bangkit dari ketertinggalannya. Hal tersebut tampak dari semangat
yang kadang berlebihan dengan diiringi emosi yang tinggi, sehingga hal
itu memudahkan musuh-musuh islam untuk mensiasati dan menjadikan umat
islam sebagai kaum teroris dan berbagai kesan kurang baik lainnya. Hal
ini harus diakui merupakan keteledoran umat islam dalam melaksanakan
ajaran dengan pengertian yang keliru.
Islam harus kembali kepada
hati yang suci, yang dalam firman Allah dikatakan ….”yang mampu memuat
Dzat-Ku”. Dengan demikian seharusnya manusia akan berkata-kata dengan
Rab-nya tentang hidup, tentang ilmu, tentang informasi dan
rencana-rencana untuk menghadapi semua permasalahan di dunia maupun di
akhirat. Bukankah Allah berjanji akan melindungi seorang mukmin dengan
mengalahkan sepuluh orang musuh ?.
Kaum yang sedikit dengan
kekuatan spiritual yang luar biasa mampu mengalahkan perang badar yang
dahsyat. Nabi Musa dengan keteguhannya dalam bertauhid mampu mengalahkan
Raja Fir’aun. Dan masih banyak lagi pejuang-pejuang sahid kita dalam
menghadapi musuh dengan tetap teguh pada jalan tauhid dan komunikasi
kepada Allah Yang Agung.
Kita sadar bahwa begitu agungnya Al
Quran, dan begitu piciknya kita dalam memahami syariat, sehingga kita
lihat ummat Islam sekarang terpuruk dan saling menyalahkan. Kita lihat
pula gerakan atau harokah-harokah islam muncul dimana-mana dengan
berbagai bentuk penawaran berupa konsep keislaman yang lebih murni.
Namun apa yang terjadi, kenyataannya mereka masih sangat rapuh sehingga
antara mereka masih mengadakan adu otot dikhalayak ramai bahkan seperti
anak kecil saling cemooh dan masing-masing pihak merasa yang paling
benar dan islami.
Satu hal yang belum ada dalam jiwa ummat yaitu
kelembutan hati akibat jauhnya dari ingat kepada Allah, memulainya
tindakan sesuatu bukan dilandasi karena Allah, serta kurang siapnya kita
dalam menembus hati-hati yang panas dan gersang dengan sapaan jiwa yang
manis penuh kasih. Kita belum memiliki keberanian untuk mengatakan
akulah yang salah dan terima kasih atas nasihatmu. Padahal untuk hal
seperti itu Allah sudah memberikan peringatan seperti yang tercermin
dalam surat Al Asyr ayat 3 : “Kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal soleh dan nasehat menasehati supaya menta’ati kebenaran
dan nasehat menasehati supaya menetapi kebenaran”.
Pada kali ini
saya akan membicarakan masalah syariat pada sisi yang lain disamping
sudah terpapar mengenai bersyariat untuk memikirkan mengenai ayat-ayat
kauniah. Juga akan saya ungkapkan masuknya seorang mukmin sejati dalam
bersyariat sehingga mencapai kepada tingkat hakikat syariat secara
transendental. Dimana pada sisi ini adalah bagaimana melaksanakan
syariat dan merasakan keimanan yang sebenarnya dengan tetap mengacu pada
kontrol Al-Qur’an dan Al hadist.
Bagi iman yang tulus, ibadah
yang benar serta mujahadah (berjuang menundukkan hawa nafsu) melahirkan
cahaya kelezatan yang Allah limpahkan ke dalam hati siapa saja yang Dia
kehendaki diantara hamba-hamba-Nya. Akan tetapi ilham, khowatir
(lintasan-lintasan hati), kasyf (penyingkapan rahasia ghaib) dan mimpi
bukanlah merupakan dalil-dalil hukum syariat dan tidak dianggap kecuali
dengan syarat tidak bertentangan dengan hukum agama dan nash-nash-Nya
(nash dari Al Qur’an dan As Sunnah).
Di dalam menyikapi prinsip syariat, ada dua golongan/kategori yang termasuk di dalamnya, yaitu:
Golongan
pertama, golongan yang mengabaikan cita rasa yang terkandung dalam
syariat, atau mereka menilai sesuatu secara lahiriah saja tanpa melihat
kepada pengertian sesungguhnya, yang mana mereka/golongan ini
mengingkari pengaruh apapun yang timbul dari iamn yang dalam, ibadah
yang benar, serta ketulusan dalam bermujahadah di dalam mencemerlangkan
akal dan memberi hidayah kepada hati.
Golongan kedua, yaitu
golongan orang yang di dalam melaksanakan ibadah (bersyariat), tidak
hanya sampai kepada makna lahiriah saja, tetapi perhatian terhadap
penghadapan jiwa secara hanif (lurus) dan sungguh-sungguh dalam berjuang
melumpuhkan hawa nafsu. Di dalam hadist shahih, Rasulullah SAW bersabda
:
“Akan dapat merasakan makanan iman ialah : orang yang ridho
terhadap Allah sebagai Tuhannya, islam sebagai agamanya, dan Muhammad
sebagai nabinya (HR Muslim dari Al Abbas). Sufyan bin usyainah pernah
ditanya “Mengapakah ahlul ahwa (yang bergelimang dalam nafsu) itu begitu
kuat cintanya kepada nafsunya ?” Sufyan menjawab : “Apakah engkau lupa
firman Allah yang mengatakan : “Dan mereka itu telah dimesrakan dalam
hati-hati mereka untuk menyembah anak lembu dengan kekufuran mereka (QS.
Albaqarah : 92)”.
Setiap peribadatan yang apabila kita lakukan
dengan syarat sungguh-sungguh akan mendapatkan dampak kepada hati berupa
kesejukan dan kemudahan untuk melakukan kebaikan-kebaikan yang dirihoi
Allah SWT. Dan sebaliknya apabila kita melakukannya dengan sekedarnya
saja atau hanya memenuhi syarat sahnya syariat, maka kita tidak akan
mendapatkan apa-apa kecuali rasa penat dan jenuh. Sehingga terasa sekali
di hati kekakuan dan kecongkakkan yang dengan tetap bersimbulkan
keislaman. Maka jadilah budaya kita adalah budaya islam yang kaku dan
jauh dari sifat kasih sayang serta kebusukan hati yang diseliputi
bungkus syariat islam. Kenyataan ini hendaknya kita koreksi bagaimana
sikap orang mukmin terhadap sesama, dan bagaimana mereka bila disebut
asma Allah…. lalu bergetar serta tersungkur dan menangis tak
tertahankan.
Di dalam Al Qur’an banyak menjelaskan ciri-ciri
orang mukmin sejati. Yang seharusnya menjadi acuan dalam hidup kita
dalam melakukan peribadatan kepada Allah SWT. Bukannya lantas takluk
kepada kekalahan terhadap nafsu. Yang akhirnya kita tetap berkubang
dalam kecintaan terhadap bimbingan setan yang sesat.
Kesulitan
hati dalam merasakan nikmat Allah berupa kelezatan iman. Cemerlangnya
hati, kekusu’an serta berbuat baik. Ini disebabkan ada bisikan
pembimbing yang setia setiap saat dalam melakukan kekejian dan
kemungkaran, yaitu setan laknatullah.
Sebagaimana dicantumkan
dalam Al Qur’an surat Az Zkhruf 36 : “Barang siapa yang berpaling dari
dzikir kepada yang maha pemurah, kami adakan baginya setan (yang
menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu
menyertainya”. Sedangkan dalam surat Al Mujadalah ayat 19 Alah
berfirman, artinya : “Telah dikerasi mereka oleh setan, maka setan itu
telah menjadikan mereka lupa kepada menyebut Allah” Dilanjutkan dalam
surat An Nissa 142 tercantum, artinya : “Mereka gemar mem-perlihatkan
amalan-amalannya kepada manusia ramai dan mereka tiada menyebut Allah
kecuali hanya sedikit” Juga dalam surat An Nur ayat 21 , artinya : “Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
setan. Barang siapa yang mengikuti langkah-langkah setan itu menyuruh
perbuatan yang keji dan mungkar. Sekiranya tidak karena karunia Allah
dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian niscaya tidak seorangpun dari kamu
bersih (dari perbuatan keji dan mungkar) selama-lamanya, tetapi Allah
membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah maha mendengar lagi
maha mengetahui”.
Setelah melihat dengan jelas keterangan Al
Qur’an mengenai betapa setan merupakan penyebab utama dalam mengarahkan
manusia untuk berbuat keji dan mungkar, sehingga manusia tidak lagi
mampu berbuat yang diperintahkan Allah. Namun demikian Allah menjelaskan
dalam Al Qur’an bahwa Allah sendirilah yang akan mengangkat manusia
ketika manusia dalam perangkap setan. Kita tidak akan mampu menolak
ajakan setan sebab mereka berada dalam pusat hati kita, kita bagaikan
terpengaruh hipnotis dimana selalu menuruti apa yang diperintahkan
setan. Maka jadilah kita orang yang selalu dalam bimbingan setan. Hati
kita menjadi keji tanpa harus melalui proses berpikir. Rasa jahat itu
muncul seketika dalam hati dan merasakan sulitnya berbuat kebajikan.
Akan
tetapi kekuatan atas kesungguhan dalam menghayati perilaku syariat
mengakibatkan si pelaku menemui hakikat (kebenaran) dari apa yang
dilakukan selama ini. Seperti diungkapkan Al Qur’an mengenai shalat
“bahwa sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar” (Al
Ankabut : 45 ).
Pemahaman atas ayat tersebut adalah bahwa shalat
merupakan alat pencegah dari segala perbuatan buruk. Satu hal yang akan
penulis kedepankan memperhatikan masalah shalat, bagaimana kita
menghayati dan meluruskan jiwa kita dalam menghadap kepada yang
menciptakan langit dan bumi dengan tidak sedikitpun kesyirikan dalam
hati maupun pikiran kita. Kehadiran hati, perasaan serta dialog yang
telah disyariatkan. Apabila si pelaku tadi melakukannya dengan totalitas
tinggi (kaaffah), maka ia akan mendapatkan karunia ketidakmampuan
berbuat keji dan mungkar, serta akan dimudahkan untuk selalu bersikap
baik. Karena di dalam hati orang itu sudah timbul perasaan ihsan yang
terus-menerus terhadap Allah. Syariat tidak lagi menjadi beban si
pelaku. Tetapi merupakan energi bagi kehidupan serta menjadi alat
komunikasi yang indah untuk selalu berdialog dalam do’a.
Ketidak-mampuan
dalam melakukan perbuatan keji dan mungkar adalah merupakan karunia
Allah, merupakan kenyataan (hakikat). Si pelaku tidak lagi merasa
tertekan dan terbebani syariat yang begitu banyak. Berdasarkan
keterangan di atas, maka kecintaan terhadap perbuatan keji dan mungkar
itu hanya dapat diatasi dengan membawakan hati tersebut selalu teringat
kepada Allah serta mengihklaskan hati kita hanya untuk Allah.
Sebagaimana
Allah firmankan dalam surat Yusuf 24 : “Sesungguhnya wanita itu telah
bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud
(melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda
(dari) Tuhannya. Demikian itu karena hendak memalingkan yusuf dari
perbuatan jahat dan keji, karena sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba
yang ikhlas”
Allah telah mengisyaratkan pada ayat-ayat di atas
bahwa kita tidak akan mampu beribadah dengan baik atau melakukan syariat
yang begitu banyak, rasanya mustahil kita memenuhi aturan-aturan yang
telah ditetapkan oleh Allah tersebut, kecuali atas karunia dan
bimbingan-Nya. Dan untuk mendapatkan bimbingan serta ianah Allah kita
diharapkan memasrahkan diri setiap saat dalam segenap keadaan, dengan
cara mengingat Allah baik pagi maupun petang, serta mengiklaskan setiap
peribadatan hanya untuk Allah semata.
Begitulah Allah memalingkan
nabi Yusuf dari perbuatan tercela dengan menuntun dan dan mencabut rasa
keji dan mungkar dihatinya. Padahal saat itu kedua belah pihak antara
nabi Yusuf dan Siti Zulaiha sudah saling menginginkan, namun nabi Yusuf
berserah diri kepada Allah untuk mendapatkan burhan (penerang) dari
Allah. Atas dasar keiklasan dan pemasrahan yang kuat kepada Allah
akhirnya nabi Yusuf mendapatkan karunia terlepas dari ajakan setan. “Ya
Allah, Ajari Kami Ingat Kepada-Mu, Bersyukur & Khusyu’ Beribadah”
Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya (kepada kita semua).
Demikian
Yang Dapat Saya Sampaikan kepada poro dulur-dulur di kampus tercinta
ini, Apabila ada yang benar itu datangnya dari Allah SWT. Kalau ada yang
salah atau kurang itu karena ke bodohan saya pribadi ,untuk itu Saya
Mohon Maaf yang sebesar-besarnya, Karena Manusia Tidak Luput Dari
Kesalahan Atau Kekhilafan.
Billahi taufik wal hidayah. Wassalamu alaikum wr. Wb.
Ki Ageng JJ
Bulu Perindu Sukma
Bulu Perindu Asli Kalimantan
Di dalam blog ini akan saya jelaskan tentang khasiat dari Bulu Perindu yang melegenda yang khasiat utamanya adalah sebagai media pengasihan atau pemikat lawan jenis,baik Pria ataupun Wanita. Bulu perindu dapat mengatasi Solusi asmara anda yang kandas,pacar di ambil orang,cinta bertepuk sebelah tangan, dan semua yang berhubungan dengan asmara ..
Testing Video Keaslian Bulu Perindu Sukma
mahar tingkat satu 300.000 sudah ongkos kirim
khasiatnya antara lain.. pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita.
mahar tingkat Dua 550.000 ribu sudah ongkos kirim
Khusus yang tingkat dua perbedaanya dengan tingkat satu adalah khusus bagi yang sudah berumah tangga atau sudah menikah, mengapa demikian karena power atau bulu perindu tingkat 2 mempunyai power 2x lebih besar dari tingkat 1 karena untuk orang yang sudah menikah rata-rata mempunyai aura yang sudah melemah karena faktor energi cakranya yang meredup akibat sudah seringnya berhubungan badan, jadi di butuhkan kekuatan ekstra untuk
menggunakan bulu perindu ini.
kekuatan bulu perindu tingkat 2 ini di fokuskan untuk mengembalikan pasangan yang selingkuh/pergi dengan laki-laki lain atau sudah tidak cinta lagi
khasiatnya antara lain..
pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita tanpa ritual,puasa dan tanpa pantangan juga bisa di wariskan ke Anak CucuTanpa perlu panjang lebar berikut Testimoni para pemakai Bulu Perindu Sukma.
"Disclaimer : Hasil dan manfaat dari media bulu perindu ini akan berbeda-beda terhadap individualnya"
"Bagi Para Pria dan wanita Yang Ingin Berhasil Dalam Mengatasi masalah asmara,jodoh,perselingkuhan,agar di sayang atasan dan juga pelaris usaha,Bisa Menggunakan Bulu Perindu Ini Sebagai Solusi"
Pembayaran dapat di lakukan ke salah satu rekening di bawah ini:
"Disclaimer : Hasil dan manfaat dari media bulu perindu ini akan berbeda-beda terhadap individualnya"
setelah transfer harap konfirmasi sms ke no HP 081375545915 Pin BB : 29A3B191 ( Hendro Susilo )( Hendro Susilo ) sertakan juga no hp dan alamat lengkap saudara untuk memudah kan pengirimam bulu perindu. bulu perindu dan tata cara penggunaanya akan di kirim melalui JASA JNE,TIKI DAN POS Code Resi Paket pengiriman anda dapat di lihat di " CEK STATUS PENGIRIMAN " di bawah ini
dengan cara memsukkan nomor barcode/resi pengiriman yang akan saya berikan kepada anda melalui email/sms NB: untuk pemohon agar terlebih dahulu mengirimkan email atau sms ke alamat buluperindusukma@gmail.com dan jika ingin kontak langsung hub atau sms ke no HP 081375545915 Pin BB : 29A3B191 ( Hendro Susilo )
TESTIMONI DARI BB
Bukti pengiriman JNE dan Pos Indonesia
MAHAR PELET MANTRA 550.000 |MAHAR PELET FOTO |850.000 | MAHAR PELET SEMAR MESEM | 550.000 | MAHAR PUTER GILING 1000.000 | TLP/SMS HP 081375545915 Pin BB : 29A3B191 ( Hendro Susilo ) : JNE TIKI POS
Bulu Perindu Asli Kalimantan
Di dalam blog ini akan saya jelaskan tentang khasiat dari Bulu Perindu yang melegenda yang khasiat utamanya adalah sebagai media pengasihan atau pemikat lawan jenis,baik Pria ataupun Wanita. Bulu perindu dapat mengatasi Solusi asmara anda yang kandas,pacar di ambil orang,cinta bertepuk sebelah tangan, dan semua yang berhubungan dengan asmara ..
Ciri - ciri keaslian
Jika di tetesi / dibasahi air dan di letakkan di atas lantai atau sehelai kertas, maka secara menakjub kan Bulu Perindu tersebut akan menggeliat - geliat laksana seekor cacing. Sepasang Bulu Perindu jika di dekatkan / dipertemukan ujung - ujungnya, secara ajaib akan berangsur - angsur saling mendekat dan melilit.
Testing Video Keaslian Bulu Perindu Sukma
mahar tingkat satu 300.000 sudah ongkos kirim
khasiatnya antara lain.. pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita.
mahar tingkat Dua 550.000 ribu sudah ongkos kirim
Khusus yang tingkat dua perbedaanya dengan tingkat satu adalah khusus bagi yang sudah berumah tangga atau sudah menikah, mengapa demikian karena power atau bulu perindu tingkat 2 mempunyai power 2x lebih besar dari tingkat 1 karena untuk orang yang sudah menikah rata-rata mempunyai aura yang sudah melemah karena faktor energi cakranya yang meredup akibat sudah seringnya berhubungan badan, jadi di butuhkan kekuatan ekstra untuk
menggunakan bulu perindu ini.
kekuatan bulu perindu tingkat 2 ini di fokuskan untuk mengembalikan pasangan yang selingkuh/pergi dengan laki-laki lain atau sudah tidak cinta lagi
khasiatnya antara lain..
pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita tanpa ritual,puasa dan tanpa pantangan juga bisa di wariskan ke Anak CucuTanpa perlu panjang lebar berikut Testimoni para pemakai Bulu Perindu Sukma.
"Disclaimer : Hasil dan manfaat dari media bulu perindu ini akan berbeda-beda terhadap individualnya"
"Bagi Para Pria dan wanita Yang Ingin Berhasil Dalam Mengatasi masalah asmara,jodoh,perselingkuhan,agar di sayang atasan dan juga pelaris usaha,Bisa Menggunakan Bulu Perindu Ini Sebagai Solusi"
|
"Disclaimer : Hasil dan manfaat dari media bulu perindu ini akan berbeda-beda terhadap individualnya"
|
Bank BCA Kantor Cabang: KCU Bukit Barisan
No. Rekening : 3831172434
Nama Pemilik : Hendro Susilo
|
Bank Mandiri Kantor Cabang: KCP Medan Simpang pos
No. Rekening : 105-00-1057268-7
Nama Pemilik : Hendro Susilo
|
setelah transfer harap konfirmasi sms ke no HP 081375545915 Pin BB : 29A3B191 ( Hendro Susilo )( Hendro Susilo ) sertakan juga no hp dan alamat lengkap saudara untuk memudah kan pengirimam bulu perindu. bulu perindu dan tata cara penggunaanya akan di kirim melalui JASA JNE,TIKI DAN POS Code Resi Paket pengiriman anda dapat di lihat di " CEK STATUS PENGIRIMAN " di bawah ini
dengan cara memsukkan nomor barcode/resi pengiriman yang akan saya berikan kepada anda melalui email/sms NB: untuk pemohon agar terlebih dahulu mengirimkan email atau sms ke alamat buluperindusukma@gmail.com dan jika ingin kontak langsung hub atau sms ke no HP 081375545915 Pin BB : 29A3B191 ( Hendro Susilo )
TESTIMONI DARI BB
Bukti pengiriman JNE dan Pos Indonesia
MAHAR PELET MANTRA 550.000 |MAHAR PELET FOTO |850.000 | MAHAR PELET SEMAR MESEM | 550.000 | MAHAR PUTER GILING 1000.000 | TLP/SMS HP 081375545915 Pin BB : 29A3B191 ( Hendro Susilo ) : JNE TIKI POS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar