Bulu Perindu Sukma
https://encrypted-tbn1.google.com/images?q=tbn:ANd9GcSMuyclZRZF-E5jwtOBQjHBauWr8ApIiVvOzvpSnDtVTLyvMhvk_A
Bulu Perindu Asli Kalimantan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEha-SPY4FPYsSa2aROOIm2GDLPrhmA31MleavD9ylMEEibe0Nao8Z_fwgdn2Ew7dBhrtcCru6fp8woFi62dVtRGVyMi4E87XhI01Jc43vOp7cA1PijyjO0oIae9UYelZQ2adTbGFu6IUSA/s1600/10342009_474747462656295_8105383633532268584_n.png
Di dalam blog ini akan saya jelaskan tentang khasiat dari Bulu Perindu yang melegenda yang khasiat utamanya adalah sebagai media pengasihan atau pemikat lawan jenis,baik Pria ataupun Wanita. Bulu perindu dapat mengatasi Solusi asmara anda yang kandas,pacar di ambil orang,cinta bertepuk sebelah tangan, dan semua yang berhubungan dengan asmara ..
Ciri - ciri keaslian
Jika di tetesi / dibasahi air dan di letakkan di atas lantai atau sehelai kertas, maka secara menakjub kan Bulu Perindu tersebut akan menggeliat - geliat laksana seekor cacing. Sepasang Bulu Perindu jika di dekatkan / dipertemukan ujung - ujungnya, secara ajaib akan berangsur - angsur saling mendekat dan melilit.
Testing Video Keaslian Bulu Perindu Sukma

mahar tingkat satu 300.000 sudah ongkos kirim
khasiatnya antara lain.. pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita.
mahar tingkat Dua 550.000 ribu sudah ongkos kirim
Khusus yang tingkat dua perbedaanya dengan tingkat satu adalah khusus bagi yang sudah berumah tangga atau sudah menikah, mengapa demikian karena power atau bulu perindu tingkat 2 mempunyai power 2x lebih besar dari tingkat 1 karena untuk orang yang sudah menikah rata-rata mempunyai aura yang sudah melemah karena faktor energi cakranya yang meredup akibat sudah seringnya berhubungan badan, jadi di butuhkan kekuatan ekstra untuk
menggunakan bulu perindu ini.
kekuatan bulu perindu tingkat 2 ini di fokuskan untuk mengembalikan pasangan yang selingkuh/pergi dengan laki-laki lain atau sudah tidak cinta lagi
khasiatnya antara lain..
pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita tanpa ritual,puasa dan tanpa pantangan juga bisa di wariskan ke Anak CucuTanpa perlu panjang lebar berikut Testimoni para pemakai Bulu Perindu Sukma.


"Disclaimer : Hasil dan manfaat dari media bulu perindu ini akan berbeda-beda terhadap individualnya"

"Bagi Para Pria dan wanita Yang Ingin Berhasil Dalam Mengatasi masalah asmara,jodoh,perselingkuhan,agar di sayang atasan dan juga pelaris usaha,Bisa Menggunakan Bulu Perindu Ini Sebagai Solusi"
Gak banyak-banyak deh, Cuma mo bilang makasih kepada Bapak Hendro Susilo atas bantuannya. Kini istri saya semakin sayang dan perhatian , Buluh perindunya mantabs banget deh pokoknya.

Mondanamondan***@gmail.com
Muhammad Akbar
Karyawan Bank Swasta
Jl. Pahlawan No. 59 Bandung

Awalnya percaya nggak percaya sih. Namun ternyata gadis impianku kini bisa berada di sampingku. Buluh perindu dari Bapak Hendro Susilo memang bisa diandalkan.tempo beberapa hari sudah ada reaksinya Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Hendro S.

Hari Purwanto Jaya
Staff Accounting Perusahaan Asing
Rohmat _ megacom***@yahoo.co.id
SMK Tunggal Cipta, Sambirejo, Barukan, Manisrenggo


Ragu pada saat melihat-lihat di google karena memang sangat banyak yang menawarkan Buluh Perindu. Belum lagi komentar dari orang-orang yang bernada “miring” ditambah lagi dengan pengalaman pahit product sejenis yang tidak bereaksi apa-apa membuat saya menjadi malas. Tapi entah kenapa dengan Bapak hendro Susilo ini saya merasakan ada yang berbeda, akhirnya saya putuskan untuk mencoba menggunakan Buluh Perindu dari bapak Hendro Susilo dengan modal spekulasi. Kalau berhasil ya Alhamdulilah jika masih gagal ya sudahlah namanya juga usaha. Beberapa waktu sejak order Buluh Perindu datang sepertinya tidak terjadi perubahan namun saya tetap konsisten menjalanka Ibadah dan senantiasa berdoa dan tidak berapa lama akhirnya masalah saya terselesaikan. Usaha saya lancar jaya..

Dedi Mulyono
Pengusaha Bisnis Retail
Hallibrezekimelim***@yahoo.com
Jl.Jend.Sudirman no.32 Makasar


Mohon maaf kepada Bapak Hendro Susilo, awalnya saya sempat meremehkan Buluh Perindu dari Bapak karena pengalaman buruk saya menggunakan Buluh Perindu dari orang lain tidak berhasil. Berkat saran- saran dari Bapak untuk menjalankan amalan-amalan ibadah dengan konsisten akhirnya saya dapat menyelesaikan masalah yang mendera saya. Buluh Perindu dari Bapak Hendro Susilo memang manjur. Terimakasih
Titik _ titikban***@plasa.com
Jl. Gajah Mada, Bangil, Jawa Timur

Akhirnya Hutang Gue bisa gue cicil memang hebat resep dari mas Hendro Susilo. Maju terus Buluh Perindu nya ya mas.
Binsamdonysemestar***@plasa.com
Jl. Raya Cetho - Sukuh, Karanganyar

Mas Hendro, Masalah sudah terselesaikan, terimakasih banyak. Jempolan memang Buluh Perindunya. alhamdulillah istri saya yang pergi sudah kembali ke rumah dan keluarga kami semakin harmonis.
Roihanabadipuls***@ymail.com
Tuban, Jawa Timur

Bener-bener beda, syarat ndak repot, Buluh Perindunya bisa diwarisin lagi. Dimana coba bisa nemu produk seperti ini. Btw terimakasih kang Hendro Susilo. Masalah yang lalu kini tinggal masa lalu. Sekarang saatnya menikmati kehidupan yang baru. Suamiku sudah tidak suka selingkuh lagi, dan semakin betah di rumah setelah pulang dari kantor.
dewi _ mutia***@yahoo.com
Playen, Gunungkidul

Asalkan sabar dan terus berupaya semuanya akan bisa teratasi. Yang penting jangan menyerah dan tetap lakukan amalan-amalannya dan tunggu hasilnya. Di di usia yang ke 38 tahun akhirnya saya mendapatkan istri yang cantik . Saya tidak ragu untuk merekomendasikan produk Bapak Hendro Susilo yang terkenal dengan Buluh Perindunya.
Sanudin _ sanu***@yahoo.com
Jl Parakan Paat 3 no 142 Rt 01 Rw 07 Kel Cis Endah

Jadi gak takut nih mo nyicil barang-barang, semuanya bisa terlunasi kok sekarang. Penghasilan udah nambah, memang gak banyak banget tapi alhamdulillah . Terima kasih Pak Hendro udah bantuin. dan saya semakin rajin berinfak atas saran pak Hendro Susilo
imronmuslimin***@gmail.com
Ds. Tegalrejo RT 03 / RW 02 Kec. Merakurak, Tuban

Mau kasih testimoni apa ya? Susah juga kalo gak nyobain sendiri. Pokoke Buluh Perindu. Top markotop deh Mas Hendro nya..
MrMmultisejaht***@rocketmail.com
Kp. Cibogo RT 01 RW 01 Ds. Sukajadi.

Pembayaran dapat di lakukan ke salah satu rekening di bawah ini:
"Disclaimer : Hasil dan manfaat dari media bulu perindu ini akan berbeda-beda terhadap individualnya"
Bank BCA Kantor Cabang: KCU Bukit Barisan
No. Rekening : 3831172434
Nama Pemilik : Hendro Susilo
Bank Mandiri Kantor Cabang: KCP Medan Simpang pos
No. Rekening : 105-00-1057268-7
Nama Pemilik : Hendro Susilo

setelah transfer harap konfirmasi sms ke no HP 081375545915 Pin BB : 29A3B191 ( Hendro Susilo )( Hendro Susilo ) sertakan juga no hp dan alamat lengkap saudara untuk memudah kan pengirimam bulu perindu. bulu perindu dan tata cara penggunaanya akan di kirim melalui JASA JNE,TIKI DAN POS Code Resi Paket pengiriman anda dapat di lihat di " CEK STATUS PENGIRIMAN " di bawah ini

JNE:

TIKI:

POS:

dengan cara memsukkan nomor barcode/resi pengiriman yang akan saya berikan kepada anda melalui email/sms NB: untuk pemohon agar terlebih dahulu mengirimkan email atau sms ke alamat buluperindusukma@gmail.com dan jika ingin kontak langsung hub atau sms ke no HP 081375545915 Pin BB : 29A3B191 ( Hendro Susilo )
TESTIMONI DARI BB
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnVOYKsCiuBlARhdOsErv4ehzOqncqKas80xs1xIfVuSNvIfumysnBRbsxkjDEl1X-LHqtzIrzKi6DJxH8RzF0h9zraJpojJcVCT8Wq_pB2_PzrG1VNcUlhpOEEUFjTtyXicdvKMhOvqo/s1600/6DSAu0a.png
Bukti pengiriman JNE dan Pos Indonesia
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoWYg0YsaoBjGlwk-ymrY9nZ25UagWUnDxUft4SFUv_292kueZWR0-r7NSZ8axlKGjreUEzrgM5v5y8HoyMMjREnjkg5zZepD7RnPYzYUVklaCNm-tHlkvofdXwDXgS6j0uxmiZ1liAvQ/s1600/Pancur+Batu-20130121-00933.jpg
MAHAR PELET MANTRA 550.000 |MAHAR PELET FOTO |850.000 | MAHAR PELET SEMAR MESEM | 550.000 | MAHAR PUTER GILING 1000.000 | TLP/SMS HP 081375545915 Pin BB : 29A3B191 ( Hendro Susilo ) CEK RESI LINK : JNE TIKI POS

Kamis, 26 Juni 2014

MAKNA SYARIAT MENUJU ILLAHI

kiagengjembarjumantoro@yahoo.co.id

“Ya Allah, Ajari Kami Ingat Kepada-Mu, Bersyukur & Khusyu’ Beribadah”

Assalamu’ alaikum Wr. Wb. Salam pamuji rahayu katur dulur-dulur semuanya. Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, yang maha mengetahui seluruh rahasia tersembunyi dan dimana hati mukminin bergetar tatkala mendengar asma-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah pada penghulu sekalian Rasul, penyempurna risalah Ilahi beserta keluarganya.

Saya ucapkan banyak terima kasih atas partisipasi dulur-dulur aktivis Kampus Wong Alus di seluruh nusantara dalam kontribusinya pada syiar Islam di bidangnya masing-masing. Dan saya menghaturkan terima kepada para pini sesepuh atas wejangannya yang bermanfaat dalam menuju kehadirat Ilahy.

Dalam makna syariat menuju Illahi, umat Islam sering terjebak dalam pengertian sempit sehingga tak jarang kehilangan substansinya. Dan akibatnya, mereka hanya melakukan ibadah seremonial dan tidak mendapatkan sesuatu yang berharga yakni pembuka jalan menuju “kebenaran syariat”.

Sikap terhadap shalat misalnya, betapa banyak nilai penghayatan dan kekhusyu’an yang terabaikan. Shalat bukan lagi sebagai kebutuhan dialog dan memohon petunjuk tetapi telah berubah sebagai kewajiban yang harus dipenuhi dengan berbagai macam larangan dan ancaman yang mengerikan. Sehingga terasa sekali muncul ketidaknyamanan dalam setiap melakukan syariat Islam. Hal ini tidak ubahnya tawanan perang yang harus memenuhi kewajiban membayar upeti seraya terbayang betapa kejamnya sang penguasa.

Belum lagi dalam melaksanakan petunjuk Al Qur’an yang terasa dikejar target syarat sahnya syariat selain hitung-hitungan amal, dan jarang mengarah pada pemahaman akan fungsi syariat itu sendiri. Setiap syariat (aturan Allah) merupakan jalan dengan segala rambu-rambunya menuju hikmah yang dikandung di dalam teks dan praktek secara sempurna, serta pembuka tabir dibalik “firman”.

Syariat bukan hanya untuk dibaca dan disucikan tanpa menyentuh isi tujuan yang dibaca, seperti tercantum dalam surat Al Alaq 1-5 : “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari ‘alaq. Bacalah ! dan Tuhanmu yang paling pemurah. Yang telah mengajar manusia dengan perantara kalam. Dia telah mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya”.

Memang, Al Qur’an adalah firman Allah yang disucikan sehingga memegangpun harus suci dari hadast, namun hal ini bukan berarti haram bagi manusia untuk memahami sesuai dengan kadar pemikiran dan pemahamannya. Sebab Al Qur’an itu diturunkan sebagai petunjuk manusia dan semesta alam.

Sikap jumud (pendek akal) ini pun pernah diprotes RA Kartini pada gurunya, KH Sholeh Darat, ketika ia mengusulkan agar Al Qur’an itu diterjemahkan. Saat itu, ia merenungkan kondisi bangsa Indonesia yang mengalami kemunduran pemikiran. Bagi Kartini, Al Qur’an yang begitu agung tidak hanya bacaan suci yang berpahala dan pengobat hati saja, namun ia merupakan petunjuk hidup di dunia maupun di akhirat. Menurutnya, andai Al Qur’an sudah diterjemahkan waktu itu, insya Allah bangsa Indonesia akan sadar pada integritasnya sehingga tidak akan mau menjadi budak Belanda.

Kata “iqra” merupakan jendela untuk melihat kehidupan alam semesta yang luar biasa luasnya. Ayat ini menyiratkan makna, betapa Al Qur’an membuka cakrawala dunia ilmu (pengetahuan) yang dapat digali melalui kata ‘baca’. Sejarah dunia pun mengakui bahwa pada abad ke tujuh Islam telah mengalami masa kejayaan dan peradaban yang pesat.

Islam telah berhasil mengembangkan khazanah landasan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga sampai abad ke tiga belasdilakukan secara terus-menerus penggalian dan pengembangan ilmu pengetahuan yang kelak dijadikan landasan ilmu pengetahuan modern. Bisa dibandingkan dengan ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh barat yang baru dimulai pada permulaan abad 15 sampai sekarang.

Dengan bersyariat secara benar, Islam mengalami kemajuan di bidang ilmu pengetahuan secara pesat. Dengan meningkatnya pengetahuan, kita mengenal sifat dan perilaku alam, gejala-gejala alamiah yang komplek atau musykil dapat kita terangkan dan uraikan menjadi gejala-gejala yang lebih sederhana yang mudah kita ketahui.

Dari sini muncul teori untuk menerangkan suatu gejala, ataupun teori yang disusun untuk meramalkan gejala yang akan terjadi bila diadakan suatu percobaan tertentu dalam laboratorium. Kemudian dilakukan eksperimen untuk menguji kebenaran suatu teori. Begitu seterusnya, hingga sains natural tumbuh dan berkembang terus dari hasil serangkaian kegiatan kaji-mengkaji secara struktural dan sistimatis silih berganti (disebut intizhar). Hal tersebut hanya dapat terjadi dalam suatu generasi yang begitu gigihnya melakukan intizhar (penelitian) atas dasar keislaman yang terkandung dalam Al Qur’an.

Dan bukan dengan cara disucikan dalam makna yang keliru sehingga muncul kerancuan ilmu pengetahuan yang diakibatkan oleh penyampaian tentang Islam yang tidak Islami. Akibatnya bisa kita lihat dan rasakan sekarang bagaimana kebanyakan orang menganggap belajar fisika, biologi, kimia dan ekonomi bukan ilmu islam. Mereka anti pati dengan ilmu dunia yang dianggap bukan berasal dari Al Qur’an, dan mereka hanya kenal tentang islam sebagai musabaqoh Al Qur’an, haji, zakat, dan shalawat nabi serta upacara-upacara seremonial, berikut segala larangan dan ancaman, amalan dan ganjaran, tidak lebih dari itu, dan selain itu ditolak habis.

Para cendekiawan barat mengakui bahwa Jabir Ibnu Hayyan (721-815) adalah orang pertama yang menggunakan metode ilmiah dalam kegiatan penelitiannya di bidang alkemi yang kemudian oleh ilmuan barat diambil alih serta dikembangkan menjadi apa yang kita kenal sekarang sebagai ilmu kimia. Sebab Jabir yang namanya dilatinkan menjadi Geber adalah orang yang telah melakukan intizhar dan merupakan orang pertama yang mendirikan suatu bengkel dan mempergunakan tungku untuk mengolah mineral-mineral dan mengekstraksi menjadi zat-zat kimia dan mengklasifikasi-kannya.

Di dalam sejarah ilmu pengetahuan yang ditulis oleh sarjana Eropa disebutkan bahwa Mohammad Ibnu Zakaria ar-rozi (865-925) telah menggunakan alat-alat khusus untuk melakukan proses-proses yang lazim dilakukan ahli kimia seperti distilasi, kristalisasi, kalsinasi dan sebagainya. Buku Ar-rozi, yang namanya dilatinkan menjadi Razes, dianggap sebagai manual atau buku pegangan laboratorium kimia yang pertama di dunia, dan dipergunakan oleh para sarjana barat, yang baru berabad-abad kemudian mempelajari sains yang telah dikembangkan oleh umat islam, di universitas-universitas islam di Toledo dan Cordoba, Spanyol.

Terlalu banyak ilmuwan islam dan karya mereka untuk disebutkan pada kesempatan ini, dan begitu dalam pula pengaruh terhadap karya tokoh-tokoh ilmiah itu di Eropa dalam hal perkembangan ilmu pengetahuan hingga masih dirasakan berabad-abad kemudian.

Apakah sebabnya pada masa dahulu umat islam giat sekali mengembangkan islam secara mendalam baik dalam bidang hukum, filsafat, sains, maupun tasawuf. Namun sebaliknya apakah yang kita lihat dan rasakan pada masa sekarang di abad ke dua puluh satu ini?

Di pesantren-pesantren serta perpuskaan-perpustakaan islam hanyalah tersisa berupa kitab lusuh klasik yang “dikeramatkan” dan “dikomersilkan” seperti imriti matan, jurumiah, bulughul marom, madzahibul arba’ah yang kesemuanya itu pelajaran-pelajaran tata bahasa arab belaka serta ilmu-ilmu fiqih yang sudah dipatenkan. Pintu ijtihad sudah ditutup !!

Sesungguhnya di dalam Al Qur’an banyak diperoleh ayat yang mendorong umat islam untuk melakukan intizhar dan menggunakan akal pikiran seperti tercantum dalam ayat 101 surat Yunus memerintahkan : “Katakanlah (hai Muhammad) perhatikanlah dengan intizhar/nazar apa-apa yang ada di langit dan di bumi”. Bahkan dalam ayat 17-20 surat Al Ghasiyah dipertanyakan : “Maka apakah mereka tidak melakukan intizhar dan memperhatikan unta, bagaimana ia diciptakan. Dan langit bagaimana ia ditinggikan. Dan gunung bagaimana ia didirikan. Dan bumi bagaimana ia dibentangkan. Maka berikanlah peringatan karena engkaulah pemberi peringatan”.

Penggunaan akal pikiran untuk dapat mengungkapkan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah ditegaskan dalam surat An-Nahl 11 : “Dia menumbuhkan bagimu dengan air hujan itu, tanaman zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya yang demikian itu merupakan ayat-ayat Allah (tanda-tanda kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang berfikir.”

Yang kemudian dilanjutkan dalam ayat 12 : “Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan dengan perintah-Nya. Sesungguhnya dalam gejala-gejala itu terdapat ayat-ayat Allah bagi orang-orang yang menggu- nakan akal”

Sebenarnya didalam ayat ini tercantum juga ungkapan bahwa Allah menundukkan dan mengatur perilaku matahari, bintang, dan bulan dengan perintah-Nya. Peraturan Allah inilah yang diikuti oleh seluruh alam semesta beserta isinya, bagaimana ia harus bertingkah laku. Yang kemudian oleh manusia disebut sebagai hukum alam, atau peraturan yang diikuti oleh alam.

Lebih jelas lagi kita baca surat Fushilat ayat 11 : “Kemudian dia mengarah kepada langit yang masih berupa kabut lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi :”Silahkan kalian mengikuti peritah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Jawab mereka :”Kami mengikuti dengan suka hati”.

Ayat ini membuktikan bahwa alam taat mengikuti segala peritah dan peraturan sang pencipta, termasuk apa yang disebut alam pada diri manusia (mikrokosmos), termasuk segala yang ada dalam tubuh kita seperti detak jantung, darah mengalir menghantarkan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh, nafas menghembus tanpa kita perintahkan yang semuanya bergerak diluar kehendak kita.

Semua serba teratur dan tunduk patuh kepada peraturan-peraturan yang ditetapkan, mereka bekerja dalam ketetapan dan fungsinya masing-masing. Namun demikian manusia tetaplah manusia yang selalu saja tidak pernah bersukur dan menyadari bahwa semua itu adalah karunia Allah yang maha pemurah, dan tetap saja kebanyakan manusia mengingkari hal itu semua sebagai rahmat-Nya. Walaupun seluruh instrumen tubuh manusia itu sesungguhnya ikut dalam peraturan islam yang merupakan ketetapan Allah.

SYARIAT SEBAGAI GERBANG DUNIA HAKIKAT.

Umat islam masa sekarang ini banyak yang mengalami kehilangan arah dan tempat pijakan. Dari mana harus memulainya. Mereka terpuruk dan ingin cepat bangkit dari ketertinggalannya. Hal tersebut tampak dari semangat yang kadang berlebihan dengan diiringi emosi yang tinggi, sehingga hal itu memudahkan musuh-musuh islam untuk mensiasati dan menjadikan umat islam sebagai kaum teroris dan berbagai kesan kurang baik lainnya. Hal ini harus diakui merupakan keteledoran umat islam dalam melaksanakan ajaran dengan pengertian yang keliru.

Islam harus kembali kepada hati yang suci, yang dalam firman Allah dikatakan ….”yang mampu memuat Dzat-Ku”. Dengan demikian seharusnya manusia akan berkata-kata dengan Rab-nya tentang hidup, tentang ilmu, tentang informasi dan rencana-rencana untuk menghadapi semua permasalahan di dunia maupun di akhirat. Bukankah Allah berjanji akan melindungi seorang mukmin dengan mengalahkan sepuluh orang musuh ?.

Kaum yang sedikit dengan kekuatan spiritual yang luar biasa mampu mengalahkan perang badar yang dahsyat. Nabi Musa dengan keteguhannya dalam bertauhid mampu mengalahkan Raja Fir’aun. Dan masih banyak lagi pejuang-pejuang sahid kita dalam menghadapi musuh dengan tetap teguh pada jalan tauhid dan komunikasi kepada Allah Yang Agung.

Kita sadar bahwa begitu agungnya Al Quran, dan begitu piciknya kita dalam memahami syariat, sehingga kita lihat ummat Islam sekarang terpuruk dan saling menyalahkan. Kita lihat pula gerakan atau harokah-harokah islam muncul dimana-mana dengan berbagai bentuk penawaran berupa konsep keislaman yang lebih murni. Namun apa yang terjadi, kenyataannya mereka masih sangat rapuh sehingga antara mereka masih mengadakan adu otot dikhalayak ramai bahkan seperti anak kecil saling cemooh dan masing-masing pihak merasa yang paling benar dan islami.

Satu hal yang belum ada dalam jiwa ummat yaitu kelembutan hati akibat jauhnya dari ingat kepada Allah, memulainya tindakan sesuatu bukan dilandasi karena Allah, serta kurang siapnya kita dalam menembus hati-hati yang panas dan gersang dengan sapaan jiwa yang manis penuh kasih. Kita belum memiliki keberanian untuk mengatakan akulah yang salah dan terima kasih atas nasihatmu. Padahal untuk hal seperti itu Allah sudah memberikan peringatan seperti yang tercermin dalam surat Al Asyr ayat 3 : “Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal soleh dan nasehat menasehati supaya menta’ati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kebenaran”.

Pada kali ini saya akan membicarakan masalah syariat pada sisi yang lain disamping sudah terpapar mengenai bersyariat untuk memikirkan mengenai ayat-ayat kauniah. Juga akan saya ungkapkan masuknya seorang mukmin sejati dalam bersyariat sehingga mencapai kepada tingkat hakikat syariat secara transendental. Dimana pada sisi ini adalah bagaimana melaksanakan syariat dan merasakan keimanan yang sebenarnya dengan tetap mengacu pada kontrol Al-Qur’an dan Al hadist.

Bagi iman yang tulus, ibadah yang benar serta mujahadah (berjuang menundukkan hawa nafsu) melahirkan cahaya kelezatan yang Allah limpahkan ke dalam hati siapa saja yang Dia kehendaki diantara hamba-hamba-Nya. Akan tetapi ilham, khowatir (lintasan-lintasan hati), kasyf (penyingkapan rahasia ghaib) dan mimpi bukanlah merupakan dalil-dalil hukum syariat dan tidak dianggap kecuali dengan syarat tidak bertentangan dengan hukum agama dan nash-nash-Nya (nash dari Al Qur’an dan As Sunnah).

Di dalam menyikapi prinsip syariat, ada dua golongan/kategori yang termasuk di dalamnya, yaitu:

Golongan pertama, golongan yang mengabaikan cita rasa yang terkandung dalam syariat, atau mereka menilai sesuatu secara lahiriah saja tanpa melihat kepada pengertian sesungguhnya, yang mana mereka/golongan ini mengingkari pengaruh apapun yang timbul dari iamn yang dalam, ibadah yang benar, serta ketulusan dalam bermujahadah di dalam mencemerlangkan akal dan memberi hidayah kepada hati.

Golongan kedua, yaitu golongan orang yang di dalam melaksanakan ibadah (bersyariat), tidak hanya sampai kepada makna lahiriah saja, tetapi perhatian terhadap penghadapan jiwa secara hanif (lurus) dan sungguh-sungguh dalam berjuang melumpuhkan hawa nafsu. Di dalam hadist shahih, Rasulullah SAW bersabda :

“Akan dapat merasakan makanan iman ialah : orang yang ridho terhadap Allah sebagai Tuhannya, islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai nabinya (HR Muslim dari Al Abbas). Sufyan bin usyainah pernah ditanya “Mengapakah ahlul ahwa (yang bergelimang dalam nafsu) itu begitu kuat cintanya kepada nafsunya ?” Sufyan menjawab : “Apakah engkau lupa firman Allah yang mengatakan : “Dan mereka itu telah dimesrakan dalam hati-hati mereka untuk menyembah anak lembu dengan kekufuran mereka (QS. Albaqarah : 92)”.

Setiap peribadatan yang apabila kita lakukan dengan syarat sungguh-sungguh akan mendapatkan dampak kepada hati berupa kesejukan dan kemudahan untuk melakukan kebaikan-kebaikan yang dirihoi Allah SWT. Dan sebaliknya apabila kita melakukannya dengan sekedarnya saja atau hanya memenuhi syarat sahnya syariat, maka kita tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali rasa penat dan jenuh. Sehingga terasa sekali di hati kekakuan dan kecongkakkan yang dengan tetap bersimbulkan keislaman. Maka jadilah budaya kita adalah budaya islam yang kaku dan jauh dari sifat kasih sayang serta kebusukan hati yang diseliputi bungkus syariat islam. Kenyataan ini hendaknya kita koreksi bagaimana sikap orang mukmin terhadap sesama, dan bagaimana mereka bila disebut asma Allah…. lalu bergetar serta tersungkur dan menangis tak tertahankan.

Di dalam Al Qur’an banyak menjelaskan ciri-ciri orang mukmin sejati. Yang seharusnya menjadi acuan dalam hidup kita dalam melakukan peribadatan kepada Allah SWT. Bukannya lantas takluk kepada kekalahan terhadap nafsu. Yang akhirnya kita tetap berkubang dalam kecintaan terhadap bimbingan setan yang sesat.

Kesulitan hati dalam merasakan nikmat Allah berupa kelezatan iman. Cemerlangnya hati, kekusu’an serta berbuat baik. Ini disebabkan ada bisikan pembimbing yang setia setiap saat dalam melakukan kekejian dan kemungkaran, yaitu setan laknatullah.

Sebagaimana dicantumkan dalam Al Qur’an surat Az Zkhruf 36 : “Barang siapa yang berpaling dari dzikir kepada yang maha pemurah, kami adakan baginya setan (yang menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya”. Sedangkan dalam surat Al Mujadalah ayat 19 Alah berfirman, artinya : “Telah dikerasi mereka oleh setan, maka setan itu telah menjadikan mereka lupa kepada menyebut Allah” Dilanjutkan dalam surat An Nissa 142 tercantum, artinya : “Mereka gemar mem-perlihatkan amalan-amalannya kepada manusia ramai dan mereka tiada menyebut Allah kecuali hanya sedikit” Juga dalam surat An Nur ayat 21 , artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barang siapa yang mengikuti langkah-langkah setan itu menyuruh perbuatan yang keji dan mungkar. Sekiranya tidak karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan keji dan mungkar) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah maha mendengar lagi maha mengetahui”.

Setelah melihat dengan jelas keterangan Al Qur’an mengenai betapa setan merupakan penyebab utama dalam mengarahkan manusia untuk berbuat keji dan mungkar, sehingga manusia tidak lagi mampu berbuat yang diperintahkan Allah. Namun demikian Allah menjelaskan dalam Al Qur’an bahwa Allah sendirilah yang akan mengangkat manusia ketika manusia dalam perangkap setan. Kita tidak akan mampu menolak ajakan setan sebab mereka berada dalam pusat hati kita, kita bagaikan terpengaruh hipnotis dimana selalu menuruti apa yang diperintahkan setan. Maka jadilah kita orang yang selalu dalam bimbingan setan. Hati kita menjadi keji tanpa harus melalui proses berpikir. Rasa jahat itu muncul seketika dalam hati dan merasakan sulitnya berbuat kebajikan.

Akan tetapi kekuatan atas kesungguhan dalam menghayati perilaku syariat mengakibatkan si pelaku menemui hakikat (kebenaran) dari apa yang dilakukan selama ini. Seperti diungkapkan Al Qur’an mengenai shalat “bahwa sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar” (Al Ankabut : 45 ).

Pemahaman atas ayat tersebut adalah bahwa shalat merupakan alat pencegah dari segala perbuatan buruk. Satu hal yang akan penulis kedepankan memperhatikan masalah shalat, bagaimana kita menghayati dan meluruskan jiwa kita dalam menghadap kepada yang menciptakan langit dan bumi dengan tidak sedikitpun kesyirikan dalam hati maupun pikiran kita. Kehadiran hati, perasaan serta dialog yang telah disyariatkan. Apabila si pelaku tadi melakukannya dengan totalitas tinggi (kaaffah), maka ia akan mendapatkan karunia ketidakmampuan berbuat keji dan mungkar, serta akan dimudahkan untuk selalu bersikap baik. Karena di dalam hati orang itu sudah timbul perasaan ihsan yang terus-menerus terhadap Allah. Syariat tidak lagi menjadi beban si pelaku. Tetapi merupakan energi bagi kehidupan serta menjadi alat komunikasi yang indah untuk selalu berdialog dalam do’a.

Ketidak-mampuan dalam melakukan perbuatan keji dan mungkar adalah merupakan karunia Allah, merupakan kenyataan (hakikat). Si pelaku tidak lagi merasa tertekan dan terbebani syariat yang begitu banyak. Berdasarkan keterangan di atas, maka kecintaan terhadap perbuatan keji dan mungkar itu hanya dapat diatasi dengan membawakan hati tersebut selalu teringat kepada Allah serta mengihklaskan hati kita hanya untuk Allah.

Sebagaimana Allah firmankan dalam surat Yusuf 24 : “Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikian itu karena hendak memalingkan yusuf dari perbuatan jahat dan keji, karena sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba yang ikhlas”

Allah telah mengisyaratkan pada ayat-ayat di atas bahwa kita tidak akan mampu beribadah dengan baik atau melakukan syariat yang begitu banyak, rasanya mustahil kita memenuhi aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Allah tersebut, kecuali atas karunia dan bimbingan-Nya. Dan untuk mendapatkan bimbingan serta ianah Allah kita diharapkan memasrahkan diri setiap saat dalam segenap keadaan, dengan cara mengingat Allah baik pagi maupun petang, serta mengiklaskan setiap peribadatan hanya untuk Allah semata.

Begitulah Allah memalingkan nabi Yusuf dari perbuatan tercela dengan menuntun dan dan mencabut rasa keji dan mungkar dihatinya. Padahal saat itu kedua belah pihak antara nabi Yusuf dan Siti Zulaiha sudah saling menginginkan, namun nabi Yusuf berserah diri kepada Allah untuk mendapatkan burhan (penerang) dari Allah. Atas dasar keiklasan dan pemasrahan yang kuat kepada Allah akhirnya nabi Yusuf mendapatkan karunia terlepas dari ajakan setan. “Ya Allah, Ajari Kami Ingat Kepada-Mu, Bersyukur & Khusyu’ Beribadah” Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya (kepada kita semua).

Demikian Yang Dapat Saya Sampaikan kepada poro dulur-dulur di kampus tercinta ini, Apabila ada yang benar itu datangnya dari Allah SWT. Kalau ada yang salah atau kurang itu karena ke bodohan saya pribadi ,untuk itu Saya Mohon Maaf yang sebesar-besarnya, Karena Manusia Tidak Luput Dari Kesalahan Atau Kekhilafan.

Billahi taufik wal hidayah. Wassalamu alaikum wr. Wb.

Ki Ageng JJ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar